Masih...
Masih banyak segudang kata yang harus terucap
karena masih...
Masih banyak cerita yang harus terungkap
Memori masa lampau pun realita yang sedang terjadi
atau hanya khayalan fiksi belaka akan hari esok
Kita...
ya..kita, aku, kamu
Masih..
Masih tinggal di dalam hamparan besi dan pasir yang mengeras
memberikan impian fiktif namun menyimpan segudang realita
Masih...
Dan masih kita terjebak dalam segala aturan konyol
menjadi bahan banyolan atas refleksi bayangan sendiri
yang mau tidak mau ikut tergerus dan terbawa oleh arus
Masih...
Dan masih kita tak hentinya melaju meraih
meraih secercah impian yang terhimpit
di antara himpitan roda jaman yang terus melaju mendahului kita
Masih...
Dan masih kita berserah
berserah kepada apa yang kita percaya
percaya sebagai pembawa dan pemandu kepada harapan
harapan yang kita harapkan
yang berbuah dari hasil keterpurukan
Masih...
Dan masih kita berjalan di atas jalan yang kita yakini
yakin berujung pada satu titik
titik dimana kita berhenti
berhenti untuk menikmati akhir yang indah...
***
all photos taken by Lubitel 166B + Shanghai GP3(BW) , Kodak Ektacolor 160(color)