Jumat, 17 Agustus 2012

Senyum Anak Pinggiran

Tanggal 15 Agustus 2012 kemarin akhirnya saya mendapat kesempatan untuk pergi ke daerah kampung sawah, jakarta utara bersama teman-teman saya dalam rangka survey setting pembuatan sebuah film pendek. letak kampung sawah sendiri berada hampir di ujung utara pinggiran kota jakarta. Saya pun jujur tidak tahu jalan menuju kesana karena ikut konvoy. Akhirnya setelah tiba disana kami langsung berkenalan dengan Abeth pemeran utama dalam film pendek kami. Setelah melakukan briefing mengenai film pendek yang akan kami buat kami pun langsung melakukan survey tempat dengan berkeliling area kampung sawah.

abeth

Dalam perjalanan menjelajah area kampung jalan setapak dan gang demi gang kami telusuri, Karena area kampung sawah merupakan area bekas rawa sehingga kebanyakan tanahnya adalah tanah lembek sehingga kami harus selalu mengikuti jalan setapak beralaskan kayu yang sudah tersedia, karena bila tidak bisa-bisa kaki masuk ke dalam lumpur. Selama perjalanan saya banyak berpapasan dengan penduduk setempat sekedar melempar senyum, bilang permisi, dan meminta agar mau difoto. Ada yang malu-malu namun ada juga yang langsung berpose.

anak-anak kampung sawah

we are friends

sedang membantu ibu


Namun apa yang saya ingin ulas dalam blog kali ini mengenai anak-anak yang tinggal di daerah sana. Hidup dalam area pinggiran yang kumuh bukanlah perkara mudah. Beruntung anak-anak area kampung sawah masih bisa mengicip sekolah gratis yang dibiayai oleh satu Gereja. Abeth merupakan salah satu muridnya.

Akhirnya hari semakin panas, matahari semakin tinggi saya dan teman-teman tiba di lokasi pembuangan sampah. Banyak pemulung di area pembuangan sampah namun tidak sedikit juga anak-anak yang bermain di sana. Sembari survey dan menyusun rencana untuk film pendek saya menyempatkan untuk memotret suasana di sana.

rumah di atas bukit sampah

diantara sampah

anak-anak dan penduduk sekitar


this is my playground

Setelah melewati area pembuangan sampah akhirnya selesai sudah perjalanan survey kami. Dari apa yang saya lihat di area kampung sawah, anak-anak tersebut masih lah kurang mendapat penghidupan yang layak. Tinggal dalam rumah semi-permanen, lingkungan yang tidak sehat, dan serba kekurangan, namun apa daya. Dalam hati mereka mempunyai mimpi yang besar namun seringkali mimpi itu terkubur kembali jika mengetahui mereka tidak punya bekal apa-apa untuk mengejar mimpi mereka. Tetapi mereka tetap bersyukur atas apa yang telah mereka dapat selama ini. Sehingga senyum masih dapat terukir di raut wajah mereka.


------------- o -------------



All photos taken by: Yashica Electro 35 CCN + Konica Pan 400

© 2012 by Kelvin Kurniadi . All rights reserved

you may not use any images for any purpose
without express written consent and license from me








Rabu, 08 Agustus 2012

Pic a' Nic


go to the park
sit under the trees
read some books
eat, drink
feel the breeze
enjoy the moment

it's Pic a' Nic time!

















--------------- oOo --------------

all photos taken by:
Nikon F100, nikkor 50mm/1.8D + Kodak Portra 400
Nikon D80, nikkor 18-70mm/3.5~5.6
Yashica FX-3 super 2000, Helios 44m-7 + Superia 200
Yashica MAT LM + kodak ektacolor 160

--------------------------


© 2012 by Kelvin Kurniadi . All rights reserved

my artworks are protected by copyright license you may not use any images for any purpose
 without permission, consent and license from me.













Kamis, 26 April 2012

They're Called Woman

They're Called Woman


 "The beauty of a woman must be seen from in her eyes,
because that is the doorway to her heart, the place where love resides."
-Audrey Hepburn-






"A woman is like a tea bag - you can't tell how strong she is 
until you put her in hot water."
-Eleanor Roosevelt-






"The real ornament of woman is her character, her purity."
-Mahatma Gandhi-




------------- o -------------



All photos taken by: Yashica FX-D , Yashica ML 50/1.4 + Kodak Ultramax 400

© 2012 by Kelvin Kurniadi . All rights reserved

you may not use any images for any purpose
without express written consent and license from me






Sabtu, 04 Februari 2012

When Sunshine comes after the Rain

2012 tibaaa!! HAPPY NEW YEAR!! GONG XI FA CAI!! :DD

Dan Musim Hujan tiba datang secara bersamaan yang kadang datengnya pakai badai yang bikin pohon-pohon tumbang.
Badai pun juga datang ke dalam dunia fotografi yaitu kabar mengejutkan dari perusahaan film raksasa Kodak yang hampir gulung tiker.

Kalo udah ketemu peristiwa seperti demikian akhirnya jadi hilang semangat untuk ngelakuin sesuatu. Misalnya kalo udah yang namanya ujan paling males kemana-mana, enaknya mendekap di atas ranjang-di bawah selimut wolesss nya bukan main~
Jadi kadang mau motretpun harus cari-cari kesempatan. Saat matahari bersinar langsung ambil kamera, isi film, keluar, motret apa aja...yang penting hasrat buat motret terpenuhi.

Namun 2012 ga cuma diawali dengan kejadian-kejadian yang ga enakin doang. Di awal tahun ini gua kedatangan  teman baru buat pengisi liburan yang asik banget kalo diajak motret yaitu Nikon F100 ...

TADAAA!!! :)

Dari beberapa Review yang gua dapet dari beberapa sumber di internet F100 dikenal sebagai adik kecilnya Nikon F5 dengan beberapa pengurangan fitur seperti tidak adanya vertical grip, back camera berbahan plastik, dan tidak adanya fitur mirror lock-up, cuma itu ga jadi masalah berarti kok menurut gua-

Akhirnya F100 sampai di tangan dengan selamat, memang benar seperti review yang gua baca di beberapa sumber. Handlingnya mantep abis!! tidak berat dan tidak terlalu ringan sehingga dipegang mantap. Setelah kasih makan film dan cocol lensa akhirnya Test-Roll sambil mengambil kesempatan kala cuaca cerah. 







Dua foto terakhir diambil menggunakan lensa AF-s nikkor 18-70mm DX yang merupakan lensa untuk kamera nikon tipe dx (non-fullframe) jadi menghasilkan satu efek vignette yang pekat.

So memang, mungkin sebagian dari kita tahun 2012 ini diawali dengan kejadian yang ga enakin malah kadang banyak ga enaknya daripada enaknya. Namun jika kita tetap bersyukur dan berusaha, yakinlah di setumpuk penderitaan yang ada terdapat kebahagiaan yang masih tersimpan walau hanya secuil..
mungkin lagu satu ini bisa memberi semangat bagi kita semua....Let's the sun come and shine~


















Sabtu, 15 Oktober 2011

Let LUBITEL Tell Its Story

Masih...
Masih banyak segudang kata yang harus terucap
karena masih...
Masih banyak cerita yang harus terungkap

Memori masa lampau pun realita yang sedang terjadi 
atau hanya khayalan fiksi belaka akan hari esok


Kita...
ya..kita, aku, kamu
Masih..
Masih tinggal di dalam hamparan besi dan pasir yang mengeras
memberikan impian fiktif namun menyimpan segudang realita

Masih...
Dan masih kita terjebak dalam segala aturan konyol
menjadi bahan banyolan atas refleksi bayangan sendiri
yang mau tidak mau ikut tergerus dan terbawa oleh arus

Masih...
Dan masih kita tak hentinya melaju meraih
meraih secercah impian yang terhimpit
di antara himpitan roda jaman yang terus melaju mendahului kita

Masih...
Dan masih kita berserah
berserah kepada apa yang kita percaya
percaya sebagai pembawa dan pemandu kepada harapan
harapan yang kita harapkan
yang berbuah dari hasil keterpurukan

Masih...
Dan masih kita berjalan di atas jalan yang kita yakini
yakin berujung pada satu titik
titik dimana kita berhenti
berhenti untuk menikmati akhir yang indah...
*** 


all photos taken by Lubitel 166B + Shanghai GP3(BW) , Kodak Ektacolor 160(color) 


Minggu, 25 September 2011

LOMO LC-A... From Russia with Camera....

"it's not about the gear
but it's about man behind the gear"

Mungkin lo semua udah pernah dengar tentang quote yang satu itu, dimana sekeren apapun gear yang lo punya tetep yang menentukan hasil adalah orang yang make gear tersebut..

Namun jika lo udah mempunyai satu kamera kompak keluaran merk LOMO dari Mother Russia ini lo ga usah minder ataupun bingung akan segala kemampuan dan teknik fotografi yang lo punya...Karena kamera satu ini yang akan melakukan sihirnya sendiri *halah...dan quote itupun berubah menjadi..

"it's not about man behind the gear
but it's about the gear that do the magic"


Bernama asli "LOMO Kompact Automat (LC-A)" yang berarti Kamera berukuran kompak/poket dengan fungsi eksposur otomatis. Menjadikan LC-A sebagai kamera andalan yang pernah diproduksi oleh LOMO sendiri pada tahun 1984 sampai 2005 yang desainya mengcopy model kamera cosina CX-2, yang akhirnya pembuatannya terhenti dan berlanjut lagi pada tahun 2006 menjadi LC-A+ yang diproduksi oleh LSI (Lomographic Society International) dengan penambahan beberapa fitur, ada + (plus) nya gituuuu....^^

Namun yang mau gua bicarakan sekarang adalah pengalaman gua selama memakai kamera LC-A ini.
Alesan gua sangat menginginkan kamera ini adalah pertama karen fungsi otomatis dan ukurannya yang masuk kantong sehingga mendukung banget gua untuk membawa kamera imut nan unyu ini kemana saja. Dan yang kedua adalah gua mau membuktikan mitos tentang kegoiban lensa minitar1 yang konon katanya menghasilkan vignette yang tebal dan saturasi yang gimana gitu.. Akhirnya pada musim liburan lalu gua akhirnya bertemu dengan LC-A ini (Yeeeyyyy!!!)....

Dan dengan semangat yang menyala-nyala akhirnya gua langsung test drive si LC-A ini dan Wow!!...ternyata memang benar adanya mitos yang sesuatu banget dari lensa Minitar1 itu...Jepretan asal2an guapun terlihat begitu didramatisasi bagaikan serial sinetron-sinetron jaman sekarang....

So just cekidot ma' snapsotsss...~







asik diajak nyetrit...






asik juga buat motret iseng-iseng ^^

saking mudahnya dioperasikan ini foto gua jepret sambil mengendarai sepeda

So...jika lo mencari kamera praktis dengan fitur oke, hasil selangit...LC-A is the answer!!
lupakan teknik segala gundah gelisah dan galau gulana akan kemampuan memotret lu...karena sekali lagi gua tegaskan LC-A will do the magic...~ Keep Shot with Film!! 

yuk mampir ke galeri gue... :)